KARANGANYAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karanganyar, Selasa (03/9/2024) menggelar Pembekalan kepada 25 Relawan Demokrasi (Relasi) yang baru saja direkrut, bertempat di Pawon Ayu Resto Karanganyar.
Ketua KPU Kabupaten Karanganyar, yang diwakili oleh Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Devid Wahyuningtyas mengungkapkan, Relasi ini dilatarbelakangi bahwa proses sosialisasi dan pendidikan pemilih ini sangat penting bagi keberhasilan bahkan menjadi parameter terhadap suksesnya penyelenggaraan pemilu.
“Harapan kami, kita bersinergi bekerja Bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pemilihan kepala daerah yang nantinya akan kita selenggarakan pada tanggal 27 November 2024. Semoga target untuk suksesnya penyelenggaraan pilkada tahun 2024 dapat terselenggara dengan baik dan lancar serta menghasilkan pemimpin-pemimpin yang terbaik untuk memimpin Jawa Tengah dan juga Kabupaten Karanganyar lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Relawan demokrasi, lanjut Devid, dibagi dalam 5 lima segmen yang menjadi prioritas. Yang pertama adalah segmen keagamaan, kedua adalah Disabilitas, kemudian segmen perempuan, selanjutnya ada segmen pemuda/pemula, dan yang terakhir adalah segmen keluarga dan komunitas.
Dalam acara pembekalan tersebut, turut diisi oleh Akademisi dari UNS yaitu Akhmad Ramdhon. Ramdhon yang merupakan dosen di Fakultas FISIP UNS ini memberikan materi terkait demokrasi dan kepemiluan di Indonesia.
“Bahwa untuk menggabungkan pemilu legislatif, pilpres dan pilkada dalam satu tahun, kita butuh kurang lebih 20 tahun. Pemilu 1999 merupakan pemilu paling awal untuk cara kita berdemokrasi. Sistem pemilunya berubah, sistem partainya berubah. Di tahun 1999 orang menuntut apakah ada perbedaannya dengan orde baru? Maka di tahun 2004 ditambah dengan presidennya bisa dipilih langsung, karena sebelumnya pemilihan presiden dimusyawarahkan di DPR RI. Setelah itu, pemilune dirubah malih kersane gayeng. Mbok kepala daerah saged dipilih saking daerah. Maka, undang-undangnya juga diubah. Kemudian muncul pilkada 2005. Itu bagian dari sistem perombakan pemilu dan upaya memperbaiki sistem pemilu kita”, ujarnya.
Devid, turut memberikan materi terkait teknik komunikasi publik. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara verbal maupun non verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
"Tujuan komunikasi publik adalah Memberikan informasi kepada sejumlah banyak orang mengenai suatu hal atau aktifitas kegiatan yang menyangkut kepentingan masyarakat umum. selain itu untuk menjalin hubungan dengan orang lain, sekelompok orang, komunitas di dalam organisasi/lembaga dan juga diluar organisasi/Lembaga. Dan yang terakhir adalah memberikan hiburan dan pengalaman kepada banyak orang", terangnya.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Karanganyar, Andis Yuli Pamungkas juga menyampaikan materi yaitu uraian tugas relawan demokrasi mencakup latar belakang, tujuan dan prinsip partisipasi, metode kegiatan, Teknik dan pelaporan kegiatan, serta dukungan anggaran.
"Metode yang dapat digunakan oleh kawan-kawan relawan demokrasi antara lain forum warga, diskusi, seminar, simulasi, pemanfaatan budaya lokal/tradisional, dan media sosial", ungkapnya.
Terakhir, Sekretaris KPU Kabupaten Karanganyar, Widy Hargus Kistyanto dan Kasubbag Keuangan, Umum, dan Logistik, Ni Ketut Artiningsih Wardana menjelaskan teknis dalam administrasi dan format pelaporan relawan demokrasi. (HF)