
Laporan Akhir Dana Kampanye Parpol Pileg 2014
KARANGANYAR—Seluruh partai politik (Parpol) peserta pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2014 di Karanganyar telah menyerahkan laporan akhir dana kampanye kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga batas akhir, Kamis (24/4) kemarin. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tercatat mengeluarkan biaya paling tinggi yakni Rp 1.421.816.500. Sedangkan PDIP sebagai partai pemenang hanya mengeluarkan Rp 811.017.550.
Berdasarkan pencatatan di KPU Karanganyar, partai yang paling awal melaporkan dana kampanye adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni pada Rabu (23/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Sementara Partai Gerindra adalah partai terakhir yang menyerahkan laporannya ke KPU setempat, yakni Kamis (24/4) pukul 17.40 WIB.
Sekretaris DPD PKS Karanganyar, Fauzi Yunianto mengatakan pengeluaran terbanyak selama masa kampanye adalah untuk penyediaan alat peraga kampanye. Selain itu, biaya untuk konsumsi warga ketika menggelar pertemuan atau sosialisasi juga
terbilang cukup tinggi. “Rata-rata untuk baliho dan konsumsi warga. Ya masa pertemuan dengan warga kok nggak dijamu kan kasihan,” kata Fauzi, Jumat (25/4).
PKS yang saat pelaksanaan Pileg 9 April kemarin mendistribusikan saksi di 2.006 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada, ujar Fauzi, juga mengeluarkan biaya cukup banyak. Namun, ia enggan menyebutkan secara jelas biaya yang dikeluarkan untuk setiap saksi. Diprediksi setiap saksi mendapat upah Rp 50 ribu-Rp 100 ribu. “Kalau kita, dana itu sumbernya dari Caleg (calon anggota legislatif) dan kader,” jelasnya.
Di bawah PKS, partai yang mengeluarkan dana kampanye dengan angka di atas Rp 1 miliar adalah Partai Golkar, yakni sebesar Rp 1.031.945.000. Kemudian disusul Gerindra 862.439.200, PDIP dengan Rp 811.017.550, Demokrat 772.144.850, dan Hanura 546.371.000.
Yang terbilang efektif adalah PKB. Dengan pengeluaran yang hanya Rp 234.415.000, PKB berhasil meraih empat kursi di DPRD Karanganyar dari sebelumnya hanya satu kursi. Sedangkan PAN dengan Rp 390.319.500 hanya memperoleh dua kursi. Partai Nasdem yang telah mengeluarkan Rp 221.049.024 justru tidak mendapat kursi sama sekali. Tiga posisi terendah diduduki PPP dengan Rp 161.333.650, PKPI Rp 64.030.000, dan PBB yang paling hemat, yakni Rp 8.925.250.
Sekretaris DPC PDIP Karanganyar, Sumanto mengatakan sumber dana yang dipakai PDIP untuk kampanye kemarin berasal dari kas partai, Caleg, dan kader. Ia mengaku partainya tidak mendapat sumbangan dari pihak swasta seperti perusahaan atau lembaga lainnya. “Paling banyak untuk alat peraga kampanye,” kata dia.
Saat ini, laporan akhir dana kampanye tersebut tengah dikirimkan ke provinsi untuk diaudit oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Tengah selaku rekanan KPU. Pengauditan tersebut dilakukan guna mengecek validitas laporan dana akhir kampanye tersebut. Apabila ditemukan ketidaksesuaian antara dana yang dilaporkan dengan jumlah pengeluaran, maka partai yang bersangkutan akan menerima sanksi. (joglosemar)