
Bersama Kelompok Difabel, KPU Karanganyar Petakan Masalah Pemilu
KPU Karanganyar terlibat Workshop yang diadakan Pusat Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Solo. Selain dari KPU Karanganyar kegiatan ini juga diikuti oleh KPU Sragen, Boyolali, Surakarta serta dari unsur Self Help Group (SHG), organisasi difabel, organisasi sosial masyarakat, dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Surakarta, Klaten Boyolali, Sragen, Wonogiri, dan Grobogan dengan jumlah peserta kurang lebih 80 orang . Workshop dengan tema pendidikan politik dan pengawalan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2015 digelar di Hotel Lampion (15-16/6).
Pada sesi FGD senin siang, para peserta yang dibagi dalam delapan kelompok sesuai kabupaten/kota masing-masing memetakan permasalahan yang sudah didapat pada sesi sebelumnya, terkait temuan pada Pilpres lalu. Beberapa permasalahan tersebut menyangkut pendataan, aksesibilitas, sosialisasi dan partisipasi. Pemilu akses itu yang bagaimana? Definisikan dulu dari kelompok masing-masing, kemudian soal data, apakah selama ini sudah valid, kemudian dari sosialisasi mengarah kepada aksesibilitas. Acara ini penting karena akan ada dialektika antara pemangku kebijakan dalam hal ini KPU dan Panwaslu. Dan di workshop ini semua peserta adalah narasumber, jelas Dwi Anwarsono dari PPRBM Solo.(kpu kra/Solider.or.id)