KPU Karanganyar Ikuti NGOPI ASLI Bahas Strategi Long Passing dari KPU Jawa Tengah
KARANGANYAR – Seluruh jajaran KPU Kabupaten Karanganyar, termasuk Ketua, Anggota, Pejabat Struktural, dan jajaran Sekretariat mengikuti kegiatan diskusi daring yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Jawa Tengah, bertajuk "NGOPI ASLI (Ngobrol Pintar Arsip dan Logistik): Strategi Long Passing". Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Desember 2025, dimulai pukul 10.00 WIB melalui platform Zoom Meeting.
Acara diskusi ini berfokus pada pembahasan strategis mengenai distribusi logistik Pemilu yang efektif, efisien, tepat waktu, dan tepat sasaran, khususnya di wilayah-wilayah yang dianggap terpencil dan tersulit.
Kegiatan diawali dengan sambutan pembukaan resmi oleh Handi Tri Ujiono, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah. Acara dilanjutkan dengan pengarahan penting dari Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi Perencanaan dan Logistik, Basmar Perianto Amron. Dalam pengarahannya, Basmar menyampaikan apresiasi dan menekankan pentingnya pola pikir yang fleksibel dan terprioritas dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
"Berkaitan dengan pengelolaan logistik ini tentunya dinamikanya cukup banyak," ujar Basmar Perianto Amron. "Logistik dalam pemilu dan pemilihan ini kita tidak bisa lepas dari teredukasi pemilu itu sendiri. Dalam setiap kegiatan ini juga harus ada kegiatan-kegiatan yang mendukung proses tahapan yang dilaksanakan dari periode lalu ke periode berikutnya."
Beliau lebih lanjut menyoroti bahwa konsep berkelanjutan (sustainability) tidak hanya berlaku pada Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) atau sosialisasi, namun pengelolaan logistik dan pemahaman teknis penyelenggaraan Pemilu juga harus dilakukan secara berkelanjutan.
Diskusi yang dipandu oleh Dwi Budi Prasetyaningrum, Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan Logistik KPU Kota Pekalongan sebagai moderator, menghadirkan empat narasumber yang berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam merencanakan dan melaksanakan distribusi logistik.
Sesi penyampaian materi diawali oleh narasumber pertama, Muhammad Taufik ZE, Ketua KPU Kabupaten Brebes. Taufik menjelaskan menjelaskan strategi ekstrem yang diambil KPU Brebes dalam pengelolaan gudang. "Ini melalui dinamika yang memang sangat luar biasa bagi kami, karena memang kondisi di lapangan kaitannya dengan kebutuhan gudang yang luas dan volumenya tidak mencukupi, maka hasil koordinasinya adalah kita melakukan diskresi," jelasnya. Keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, termasuk Pemda, TNI, dan Polri, untuk menjamin kelancaran dan efisiensi biaya distribusi serta pengawasan yang melibatkan PPK dan PPS.
Presentasi dilanjutkan oleh narasumber kedua, Himawan Tri Pratiwi, Ketua KPU Kabupaten Tegal. Himawan menegaskan bahwa distribusi logistik merupakan bagian dari rangkaian tata kelola logistik yang lebih luas. Beliau menekankan pentingnya kerja sama dengan pemangku kepentingan. "Pemangku kepentingan pada tahapan Pemilu maupun Pemilihan mereka punya concern kepada kita, punya upaya berpartisipasi mensukseskan agenda nasional maupun agenda daerah sehingga kita membuka pintu seluas-luasnya pada para pihak," tambahnya.
Selanjutnya narasumber ketiga disampaikan oleh Satya Graha, Ketua KPU Kabupaten Wonogiri. Beliau mendeskripsikan Wonogiri sebagai "penjaga perbatasan ujung tenggara Jawa Tengah"
Strategi Distribusi Logistik Wonogiri adalah Gudang Terpusat dan Terpadu, Distribusi Bertingkat dan Prioritas serta Monitoring Manual (Fast Tracking) dan Koordinasi Intensif: Koordinasi dilakukan lebih sering dengan stakeholder (PT. Pos, aparat keamanan, dan kecamatan) untuk menjamin quick response terhadap kendala. Satya Graha menutup presentasinya dengan filosofi penting. "Kesalahan pertama adalah pengalaman dan kesalahan yang sama ini adalah pilihan, dan kami tidak memilih untuk melakukan kesalahan yang sama."
Narasumber terakhir, Widi Nurintan Ari Kurnianto, Ketua KPU Kabupaten Blora, mengakui yang wilayahnya relatif kecil, berfokus pada perencanaan detail dan mitigasi risiko kekurangan logistik. KPU Blora menggunakan moda transportasi truck dan berkolaborasi dengan PT. Pos. Beliau menyoroti pentingnya logistik cadangan dan proses penggantian surat suara. "Logistik ini merupakan suatu yang unik, pasti ada saja kekurangan yang terjadi di TPS. Rapat pleno terkait dengan kekurangan logistik yang berbentuk surat suara ini harus kita plenokan sehingga jika terjadi kekurangan surat suara di salah satu TPS atau berapa TPS bisa kita lakukan penggeseran surat suara itu dari TPS sebelah."
Keikutsertaan KPU Karanganyar dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan strategi jajaran KPU setempat dalam memastikan seluruh logistik Pemilu dapat terdistribusi dengan lancar dan aman, menjamin pelaksanaan pesta demokrasi yang sukses di Bumi Intanpari.(RA)