Berita Terkini

PERAN HUMAS SEBAGAI CERMINAN LEMBAGA

KARANGANYAR – Hubungan Masyarakat (Humas) atau lebih dikenal dengan istilah Public Relation (PR) merupakan sebuah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/organisasi. Seorang Humas sebuah organisasi atau instansi harus bisa menjadi cermin dalam menggambarkan reputasi atau pencapaian yang positif.

Demikian disampaikan Asmono Wikan, Founder dan CEO Humas Indonesia.ID dalam Workshop Penguatan Kapasitas Kehumasan yang diselenggarakan KPU Jawa Tengah bekerja sama dengan Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Senin (26/4/2021).

“Kerja Humas tidak hanya menceritakan hal-hal positif, melainkan juga untuk mengurangi kerusakan yang dapat melemahkan reputasi organisasi. Humas juga harus siap menangani krisis yang bisa datang kapan saja,” terang Asmono.

Humas mempunyai peran yang strategis dalam suatu instansi ataupun organisasi, sehingga fungsi-fungsi Humas harus dioptimalkan. “Posisi Humas berada diantara organisasi dan publik, karena itu Humas memiliki peran strategis, tidak cukup dengan berkomunikasi biasa tapi harus mampu mengemas cerita atau mendongeng karena berdampak pada perubahan perilaku masyarakat,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa kerja humas ditentukan dengan cara berkomunikasi yang baik dengan publik.

Penyelenggaraan Pemilu maupun Pemilihan syarat dengan hoax dan mal informasi. Disinilah peran Humas dalam pengelolaan media sosial sangat penting, pengelola humas harus paham bagaimana menangani kondisi media sosial sebagai perwujudan lembaga dihadapan publik.

Dalam acara workshop dibuka oleh Diana Ariyanti selaku Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Provinsi Jawa Tengah, menghadirkan 2 orang narasumber yaitu @asmonowikan (Founder and CEO Humas Indonesia.ID) dan Wicaksono/ @ndorokakung (Social media advisor).

Diana mengingatkan bahwa citra dan persepsi yang baik terhadap organisasi KPU dan lembaga publik perlu dirawat. “Cara merawatnya melalui konten media sosial sebagai fungsi kehumasan dan mengoptimalisasi fungsi-fungsi bakohumas,” sebut Diana. Menurutnya, humas harus bisa membuat konten yang baik dan strategis di media sosial.

Dengan demikian perlu adanya strategi pengelolaan media sosial. Wicaksono, Social media advisor, menyampaikan bahwa dengan menghadirkan konten serta mengemas dalam visual yang menghibur menjadi poin penting dalam mengundang minat publik.

“Relevansi antara minat publik dengan konten yang dihadirkan itu menarik interaksi publik, kata Wicaksono. Ia mengupas secara mendalam bagaimana strategi komunikasi di media sosial untuk meningkatkan tingkat interaksi publik. Dan faktor penentu engagement rate sebuah akun media sosial, jelas Wicaksono berasal dari banyak jumlah like, comment, share dan save yg dilakukan oleh audiens.

Untuk itu, peran humas dalam merawat organisasi/instansi bisa berupa menciptakan persepsi positif publik tentang organisasi. (TR)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 40 kali